PENGERTIAN DISKUSI DAN JENIS-JENIS DISKUSI
Diskusi merupakan salah satu bentuk kegiatan berbicara. Dengan berdiskusi kita dapat memperluas pengetahuan serta memperoleh banyak pengalaman.
Diskusi adalah suatu pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara litas dengan tujuan mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok. Dalam diskusi kelompok dibutuhkan seorang pemimpin yang disebut ketua diskusi. Tugas ketua diskusi adalah membuka dan menutup diskusi, membangkitkan minat anggota untuk menyampaikan gagasan mengenai anggota yang berdebat, serta mengemukakan kesimpulan hasil diskusi.
Adapun jenis-jenis diskusi antara lain :
1. Seminar
A. Pengertian
Seminar bisa diartikan sebuah bentuk pengajaran akademis (pembahasan masalah secara ilmiah). Baik diberikan di sebuah universitas, oleh organisasi tertentu atau diberikan oleh profesional. Kata seminar itu sendiri berasal dari kata Latin yaitu seminarum, yang artinya "tanah tempat menanam benih".
Seminar biasanya fokus pada sebuah suatu topik tertentu yang khusus (sama seperti training), di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Namun, seminar seringkali dilaksanakan dalam bentuk dialog dengan moderator, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang formal. Kadang kala ada sesion debat dan ada kala berbagi pengalaman, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang
telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan
pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara.
Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia penyelenggara. Pokok
bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi
menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal
seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang
(yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian
hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas
permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas
suatu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga
disebut seksi/komisi, di bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok).
Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang merupakan suatu
kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk.
Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya
yang ilmiah. Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri
biasanya waktu banyak dipergunakan untuk pembahasan yang kurang penting.
Oleh karena itu, dibutuhkan pimpinan kelompok yang menguasai persoalan
sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah. Penyimpangan
ini dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil
pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah
terarah.
Pastinya, jika anda berperan sebagai peserta, anda harus siap menulis
apa yang ingin anda tanyakan atau yang belum anda pahami dari apa yang
dibahas oleh si pembicara. Karena memang anda harus mendapat sesuatu dan
hasil, bukan? Hal ini harus anda lakukan mengingat anda sama sekali
tidak akan praktek pada saat acara berlangsung.
B. Penggunaan Seminar
Seminar akan efektif bila:
1. Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
2. Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
3. Para peserta dapat diajak berfikir logis.
4. Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.
5. Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.
6. Pimpmnan sidang cukup terampil dalam mcnggunakan metode ini.
7. Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam berpendapat.
C. Kelebihan dan kelemahan
a. Kelebihan :
1. Membangkitkan pemikiran yang logis.
2. Mendorong pada analisa menyeluruh.
3. Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
4. Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
5. Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.
b. Kelemahan :
1. Membutuhkan banyak waktu.
2. Memerlukan pimpinan yang terampil.
3. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
4. Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
5. Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
2. Training
Definisi/Pengertian Training
Training jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya pelatihan. Dengan
definisi seperti itu sudah sangat jelas bahwa kita benar-benar akan
praktek. Training bersifat “learning by doing”, dipandu oleh si pelatih
dan anda praktik apa yang diajarkan. Ini bagus untuk anda yang ingin
menguasai sebuah topik tertentu. Misalnya ada pelatihan bisnis online,
anda akan belajar bukan sebatas teori melainkan anda juga pasti praktek.
Mulai dari reserch keyword, mengetahui jumlah pesaing, membuat website,
artikel marketing, branding, dll.
Lebih rincinya, berikut adalah beberapa pengertian yang bisa anda tarik untuk sebuah acara yang di sebut training :
- Tujuannya untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para target / sasaran (Karyawan, Direktur, Manager, dll);
- Obyeknya seorang atau sekelompok orang;
- Sasarannya untuk memberikan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan kepada target sesuai dengan kebutuhan masing-masing (Karyawan, Direktur, Manager, dll);
- Prosesnya mempelajari dan mempraktekkan apa yang menjadi topik sesuai dengan prosedur sehingga menjadi kebiasaan;
- Hasilnya bisa segera terlihat karena memang langsung praktek. Sehingga ada perubahan yang memungkinkan tercipta setelah mengikuti acara training tersebut
3. Sarasehan / Simposium
A. Pengertian
Artikata.com memberikan pengertian simposium sebagai :
1. Pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat
tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama;
2. Kumpulan pendapat tentang sesuatu, terutama yang dihimpun dan diterbitkan;
3. Kumpulan konsep yang diajukan oleh beberapa orang atas permintaan suatu panitia.
Secara Umum, Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan
pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang
pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda
dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi
atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara
khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.
Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan
penyanggah (pemrasaran banding), di bawah pimpinan seorang moderator.
Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat
setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya
mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan
pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil
simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan
penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.
B. Penggunaan Simposium
Simposium dapat digunakan :
1. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
2. Jika kelompok peserta besar.
3. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).
C. Kelebihan dan Kelemahan :
a. Kelebihan :
1. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
2. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
3. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.
4. Dapat direncanakan jauh sebelumnya.
b. Kelemahan :
1. Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.
2. Kurang interaksi kelompok.
3. Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak terasa formal.
5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontnol waktu.
7. Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
9. Cenderung dipakai secara berlebihan.
4. Diskusi Panel
A. Pengertian
Panel merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan
tentang suatu topik di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan
oleb 3 - 6 orang yang dianggap ahli yang dipimpin oleh seorang
moderator.
Para panelis berdiskusi sedemikian rupa, sehingga para pengunjung dapat
mengikuti pembicaraan mereka. Pengunjung hanya berfungsi sebagai
pendengar, oleh karena itu pengunjung yang begitu besar jumlahnya
dianggap sebagai kelompok yang diajar oleh suatu regu guru. Tetapi panel
tidak boleh hanya sekedar merupakan pengajaran informatif, melainkan
harus dapat merangsang cara berpikir massa dengan memberikan berbagai
perspektif.
Pelaksanaan panel dimulai dari perkenalan para panelis oleh moderator,
kemudian disampaikan persoalan umum kepada para panelis tersebut, untuk
didiskusikan. Mereka seharusnya adalah orang-orang yang pandai berbicara
dengan lancar dan menarik. Moderator juga memegang penanan dalam
diskusi ini, sebagai pengatur jalannya pembicaraan dengan sekali-kali
menyimpulkan apa yang dikemukakan oleh para panelis. Perbedaan pendapat
tidak menjadi persoalan, karena pada diskusi panel tidak perlu dicapai
suatu kesatuan pendapat atau keputusan. Bahkan perbedaan pendapat itulah
yang diharapkan dapat memberikan stimulus bagi pendengar untuk dapat
berpikir lebih jauh. Pendengar tidak hanya akan menelan pesan yang sudah
jadi, melainkan dapat mengikuti proses pemikiran para panelis jalannya
diskusi. Setelah diskusi selesai, pendengar dapat membentuk
kelompok-kelompok untuk mendiskusikannya lebih lanjut. Akan tetapi
selama diskusi panel, pendengar tidak diberi kesempatan untuk
mengemukakan pandangan.
B. Penggunaan Panel
Anda dapat menggunakan panel kalau :
1. Ingin mengemukakan pandapat yang berbeda-beda.
2. Ingin memberi stimulus para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan.
3. Ada panelis yang memenuhi syarat.
4. Pembicaraan terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu.
5. Ingin mengajak pendengar melihat “ke dalam” tetapi tidak menginginkan tanggapan secara verbal.
6. Ada moderator yang cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang dibicarakan.
C. Kelebihan dan Kelemahan :
a. Kelemahan :
1. Membangkitkan pikiran.
2. Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
3. Mendorong ke analisis lebih lanjut.
4. Memanfaatkan para ahli untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
b. Kelebihan :
1. Mudah tersesat bila moderator tidak terampil.
2. Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak.
3. Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara.
4. Cenderung menjadi serial pidato pendek.
5. Membutuhkan persiapan yang cukup masak.
5. Rapat
Pengertian
Apa yang dimaksud dengan Rapat ?
1. Rapat, merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok resmi yang
bersifat tatap muka, yang sering diselenggarakan oleh banyak organisasi,
baik swasta maupun pemerintah.
2. Rapat merupakan alat untuk mendapatkan mufakat, melalui musyawarah kelompok.
3. Rapat merupakan media yang dapat dipakai unttuk pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mufakat.
4. Rapat merupakan pertemuan antara para anggota di lingkungan kantor/
perusahaan/organisasi sendiri untuk membicarakan, merundingkan suatu
masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
Rapat merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka
dan sangat penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta
maupun pemerintah untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk
pengambilan keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang
dihadiri oleh beberapa orang untuk membicarakan dan memecahkan
permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai permasalahan dapat
dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat dirumuskan.
Walaupun rapat merupakan aktivitas yang sangat penting, namun sering
kita temukan beberapa permasalahan dalam rapat, dimana kita sering
mendengar adanya keluhan dari pengawai,”Apa sih, gunanya rapat?”.
Artinya adanya keterpaksaan anggota organisasi untuk mengikuti rapat
karena rapat dianggap tidak perlu, membuang-buang waktu.
Hal ini terjadi karena pengelolaan rapat yang kurang tepat antara lain:
1. Para anggota organisasi terlalu sering diminta mengikuti rapat tanpa
dipertimbangkan, siapa yang sebenarnya dan seharusnya terlibat dalam
rapat.
2. Rapat hanya dijadikan alat pembenaran ide atau kehendak pimpinan.
3. Hasil rapat tidak pernah ditindak-lanjuti atau hanya berhenti pada
tataran ide saja, tanpa pernah diusahakan untuk direalisasikan.
6. Kongres
Pengertian
Secara umum, apabila kita mendengar kata kongres, pastilah terkait
dengan sebuah partai politik. Seperti Kongres Partai Demokrat, Kongres
Partai Gerinda, Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),
dan yang lainnya. Sesungguhnya apa sieh kongres itu? Apakah setiap orang
bisa memberikan sebuah pengertian yang jelas tentang kongres tersebut?
Belum tentu. oleh karena itu, mari coba simak pengertian kata "kongres"
berikut.
Menurut artikata.com, kongres dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. pertemuan besar para wakil organisasi (politik, sosial, profesi)
untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai pelbagai masalah;
muktamar; rapat besar;
2. pertemuan wakil-wakil negara untuk membicarakan satu masalah;
3. (politik) dewan legislatif yg terdiri atas senat dan dewan perwakilan
di Amerika Serikat, yang pada dasarnya bertugas mengawasi dan
mencocokkan kegiatan pemerintah.
Sebelum Anda mengadakan sebuah seminar, pastinya Anda perlu mengetahui
lebih dahulu sebenarnya apa yang dimaksud dengan seminar. Seminar adalah
untuk mengeksplorasi sebuah ide. Dengan demikian seminar berbeda dengan
pelatihan, di mana di dalam pelatihan, ada sebuah keahlian yang
dibawakan oleh seorang yang menguasainya dan di dalam pelatihan terjadi
transfer ilmu.
Seminar adalah satu pertemuan di mana semua para pesertanya terlibat
aktif. Di dalam seminar yang dimaksud ini, tidak ada pembicara dan
peserta, seperti yang dikenal dalam seminar pada umumnya. Tidak ada
perbedaan antara pembicara dan peserta. Dengan demikian seminar
dibedakan dari kuliah, di mana ada seorang lektor membawakan suatu tema
atau ide, dan peserta kuliah mendengarkan dan bertanya. Lektor adalah
seseorang yang menguasai tema tersebut, sedangkan peserta adalah orang
yang mempelajari tema tersebut.
7. Mukhtamar
Pada dasarnya istilah mukhtamar memiliki makna yang sama dengan istilah
kongres, musyawarah atau konferensi , hanya saja istilah ini lebih
dikenal di kalangan organisasi-organisasi islam. Misalnya : mukhtamar
muhamadiyah, mukhtamar nahdatul ulama dan lain sebagainya.
8. Pembekalan
Pembekalan juga merupakan suatu bentuk pertemuan yang bertujuan
memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada pra peserta agar
mereka memiliki wawasan yang lebih luas berkaitan dengan lingkup kerja
mereka. Pembekalan juga dapat diberikan kepada para kader partai politik
agar mereka lebih memahami visi da misi partainya. Dalam bidang
kepegawaian , pembekalan diberikan kepada para calon pegawai baru.
Sekarang pendidikan dan pelatihan pegawai baru lebih dikenal denga
istilah pelatihan pra jabatan.
9. Konferensi
kongres adalah suatu bentuk pertemuan yang umumnya dihadiri oleh
wakil-wakil cabang suatu organisasi(induk) untuk membicarakan dan
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh organisasi
yang bersangkutan. Misalnya kongres wanita katolik Indonesia, kongres
partai amanat nasional, kongres partai persatuan pembangunan, kongres
ikatan dokter Indonesia, kongres persatuan guru republic Indonesia,
kongres ikatan sarjana ekonomi, dan lain-lain.
10. Munas
Munas atau musyawarah nasional adalah suatu musyawarah, perundingan atau
rapat perundingan yang bersifat nasional yang dihadiri oleh berbagai
perwakilan dari seluruh Indonesia untuk membicarakan suatu masalah demi
kepentingan nasional. Misalnya : Musyawarah golongan karya, musyawarah
himpunan pengusaha muda Indonesia.
Munas luar biasa adalah munas yang diselenggarakan lebih awal atau lebih
cepat dari jadwal yang telah ditentukan dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga.
Misalnya Munas himpuna pengusaha muda Indonesia biasanya diselenggarakan
setiap lima tahun sekali. Apabila sebelum lima tahun muncul
permasalahan yag dianggap penting dan harus segera dipecahkan, maka
kemudian diadakan munas luar biasa.
11. Lokakarya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas :
Lokakarya (Inggris: workshop) adalah suatu acara di mana beberapa orang
berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.
Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.
Menurut artikata.com, Lokakarya adalah pertemuan antara para ahli
(pakar) untuk membahas masalah praktis atau yg bersangkutan dng
pelaksanaan dl bidang keahliannya; sanggar kerja; ber-lo-ka-kar-ya (v)
'melakukan lokakarya'.
SYARAT-SYARAT SEBUAH SEMINAR
Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik perlulah dipikirkan beberapa syarat:
1. Ruang seminar
2. Peserta
3. Moderator
4. Jalannya seminar
1. Ruang Seminar
Ruang seminar yang baik adalah ruang yang memungkinkan interaksi aktif
seluruh peserta seminar. Ruangan tentu saja harus cukup tenang dan cukup
terang untuk memberikan iklim yang enak untuk berseminar. Adanya papan
tulis dapat membantu.
Peserta bukanlah kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya
kuliah. Lampirkanlah materi seminar sebelum acara , sehingga mereka bisa
membaca tentang tema yang akan diseminarkan, mereka telah mengolahnya
di dalam kepala mereka. Mereka telah memiliki bayangan akan apa yang
diseminarkan. Panduan berisi ringkasan tema yang diseminarkan dimana
akan memandu mereka nantinya di dalam seminar.
3. Moderator
Seorang moderator di dalam seminar bukanlah seorang yang memberikan
pelajaran, melainkan orang yang mengarahkan jalannya seminar.
Semestinyalah seorang moderator adalah orang yang paling senior dalam
tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang
paling benar. Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata untuk
mengarahkan seminar, karena ia mestinya yang paling tahu tentang seluk
beluk tema yang diseminarkan.
Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing) dan memoderasi
(moderating). Moderator bertugas menjaga agar seminar tidak melenceng
dari tema, menjaga agar tidak ada satu orang atau satu ide tertentu yang
terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema seminar tidak
tereksplorasi dengan baik.
Sebelum seminar, seorang moderator perlu memahami tema yang akan
diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema tersebut, menentukan
kata-kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci yang nantinya
akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar ia dapat menuliskan
terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau menggambarkan
sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan.
Seorang moderator yang baik haruslah seorang pendengar dan pembicara
yang baik. Ia mampu menangkap maksud sebuah pembicaraan dan membuatnya
lebih jelas. Sebaiknya seorang moderator tidak memimpin sebuah seminar
lebih dari satu kali dalam sehari.
4. Jalannya seminar
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik:
- Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.
- Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam. Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat terbesar.Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.
- Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.
- Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang kadang membangkitkan tawa.
- Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat untuk membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama.
- Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. Yang terpenting adalah mata mereka lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka.
Demikianlah sebuah pemikiran mengenai pembuatan seminar menurut event
organizer. Dengan seminar seperti ini, semua peserta dapat mengambil
manfaat. Sebuah seminar yang baik seperti ini dapat memberi manfaat
seumur hidup yang mengendap sebagai manfaat terbaik yang dapat diberikan
oleh sebuah pendidikan.
0 comments:
Post a Comment